PAKPAK.WAHANANEWS.CO, Salak - Penanganan long segment jalan Pamulon sampai Kuta Babo atau yang biasa dikenal warga jalan dari Simpang Pengiringen menuju Desa Kuta Babo terkesan kurang mendapat perhatian dari pihak terkait, sehingga waktu pekerjaan terkesan lambat.
Pantauan WahanaNews.co dilapangan, terpampang di papan proyek bahwa proyek tersebut dari Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan Pakpak Bharat.
Baca Juga:
Sah! Mahkamah Agung Akui Kepengurusan PERADI Dr. Luhut MP Pangaribuan
Nilai proyek tertulis Rp. 7.820.728.507,39 dengan sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu tertulis juga bahwa kontrak kerja dimulai 15 Juli 2024 dengan waktu kerja 150 hari.
Pekerjaan tersebut dilakukan oleh PT. Karya Murni Perkasa. Sedangkan Konsultan Supervisi CV. Mirror Perkasa Konsultan.
Untuk pekerjaan aspal hotmix telah selesai dilakukan, namun ada beberapa titik yang sudah retak. Selain itu, untuk beram jalan masih dalam pekerjaan menggunakan mesin molen.
Baca Juga:
Pertamina Dorong Penguatan Komoditas Pangan Melalui Dukungan untuk 13 Kelompok Perhutanan Sosial
Pekerjaan hotmix yang telah retak, Jumat (27/12/2024) [PAKPAK.WAHANANEWS.CO / Suan Padang]
Sedangkan untuk bangunan beton penahan longsor juga tampak belum selesai dikerjakan, bahkan terlihat di lokasi tidak ada pekerja yang mengerjakan tembok penahan longsor tersebut.
Warga yang melintas di lokasi tersebut, berharap agar pihak terkait, seperti Dinas PU maupun penegak hukum, agar meninjau lokasi proyek tersebut, dan melakukan fungsinya, agar dana proyek tersebut dapat maksimal untuk pembangunan jalan tersebut dan dikerjakan tepat waktu.
"Ini pekerjaan sudah lama, tapi belum selesai sampai sekarang. 5 hari lagi akan ganti tahun, bisa-bisa ini tidak selesai tahun ini. Kami selaku warga berharap agar Dinas PU turun melihat kesini, begitu juga penegak hukum agar ikut mengawasi dilapangan. Mari lihat situasinya di lapangan, agar pembangunan jalan ini bagus dan dapat segera digunakan warga," ucap warga yang enggan namanya ditulis kepada WahanaNews.co, Jumat (27/12/2024).
Selain itu dirinya juga menyampaikan bahwa tumpukan material yang berserakan dijalan agar dibersihkan karena dapat membahayakan pengguna jalan, khususnya motor roda dua.
"Ini pasir dan batu-batu kecil ini harus dibersihkan, karena pengguna motor roda dua bisa tergelincir karena material tersebut," tutupnya.
[Redaktur : Robert Panggabean]