PAKPAK.WAHANANEWS.CO, Salak - Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Franc Bernhard Tumanggor memimpin upacara penyerahan kirab api Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI Aceh-Sumut, di Desa Perolihen, Kecamatan Sitellu Tali Urang (STTU) Jehe, Minggu (1/9/2024).
Keterangan Diskominfo Pakpak Bharat, api PON ke-XXI yang dibawa dari Kota Subulussalam diterima Franc dari Penjabat Wali Kota Subulussalam Azhari, serta menandatangani berita acara penyerahan api PON ke-XXI.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Sebagai salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang menjadi tuan rumah PON ke-XXI, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat sangat mendukung penuh pelaksanaan PON ini dan memiliki tanggung jawab untuk ikut serta mensukseskan penyelenggaraannya sampai selesai nantinya," kata Franc dalam sambutannya.
Franc juga menyampaikan terimakasih kepada Pj. Gubernur Sumatera Utara beserta panitia yang memberikan kesempatan kepada Pakpak Bharat menjadi saksi diselenggarakannya PON pertama di dua provinsi, dan menjadi kabupaten pertama di Sumatera Utara yang dilewati kirab api PON ke-XXI.
"Momen ini tentu kami maknai sebagai motivasi untuk kemajuan olahraga serta motivasi untuk atlet Pakpak Bharat meraih prestasi yang lebih baik kedepan," kata Franc.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Kami juga menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Aceh yang telah mengawal kirab api ini hingga tiba di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara. Sebuah kerja sama yang menjadi cerminan semangat gotong-royong dan persatuan yang selalu kita junjung tinggi sebagai bangsa Indonesia," pungkas Franc.
Sejumlah pejabat penting di dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara, hadir di Desa Perolihen. Juga, segenap anggota Forkopimda Pakpak Bharat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta ribuan masyarakat.
PON sebagai salah satu event olahraga terbesar tanah air telah menjadi sejarah panjang bangsa ini sejak diselenggarakan pertama kali di Kota Surakarta pada 1948 silam.
Sejak saat itu pula PON menjadi ajang pembuktian kemampuan dan sportifitas, serta menjadi symbol kehormatan bagi setiap provinsi yang berpartitipasi didalamnya.
PON lahir dari semangat kebangsaan yang menggelora pasca kemerdekaan, dimana melalui olahraga semangat persatuan dan kebersamaan semakin dikuatkan bagi segenap bangsa Indonesia yang kala itu baru terbebas dari penjajahan.
[Redaktur : Andri Festana]