Pakpak.WahanaNews.co, Salak - Isu duet Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto, ramai dibicarakan. Pasalnya dua Bakal Calon Presiden (Bacapres) itu hingga saat ini belum mengumumkan siapa sosok pendampingnya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Masih ada pihak-pihak yang ingin menduetkan Ganjar dan Prabowo. Salah satu pernyataan datang dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Baca Juga:
Nestapa Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti: Ditolak 2 Polsek dan Ditipu Pengacara
Menurutnya, dinamika politik memungkinan semua skenario terjadi. Dia juga meminta publik selalu memperhatikan dinamika politik yang berkembang selama satu bulan kedepan.
Menanggapi hal tersebut, Front Kebangsaan, aliansi dari sejumlah organ relawan, dengan tegas menolak kemungkinan duet Ganjar dan Prabowo, dengan menyikapi bahwa PDIP itu partai pemenang dan berkarakter partai petarung, jadi sepertinya sangat sulit untuk mewujudkan duet itu.
"Kami siap kerja keras mendukung pak Ganjar untuk jadi Presiden, tidak ada opsi lain, Ganjar harus Capres sebagaimana telah dideklarasikan PDI Perjuangan, itu harga mati," kata Ketum Front Kebangsaan Riano Oscha.
Baca Juga:
Misi Penting ke Mesir, Prabowo Delegasikan Tugas pada Gibran Rakabuming
Disebut, mereka sebagai relawan Ganjar, sebelum atau setelah dideklarasikan sebagai capres oleh PDIP, sudah turun blusukan untuk mensosialisasikan Ganjar agar masyarakat lebih mengenalnya.
"Membuat atribut-atribut dengan swadaya, modal sendiri, berpanas-panasan untuk menghadiri setiap acara sosialisasi, jadi para elit politik partai tolonglah jangan membuat manuver-manuver politik yang mengingkari aspirasi kami dan mematahkan semangat kami," ungkap Riano dalam keterangan pers, Senin (25/9/2023).
"Sekali lagi kami tidak inginkan ada opsi lain misal Ganjar sebagai cawapres bahkan aspirasi sebagian besar dari kami tidak menginginkan Ganjar berpasangan dengan Prabowo. Karena jika Ganjar berpasangan dengan Prabowo pemerintahan nanti tidak akan berjalan stabil, akan menguat persaingan perebutan kekuasaan dan jabatan kementerian dan lembaga, nanti kita malah akan disibukkan pada hal hal yang tidak produktif," lanjutnya.