PAKPAK.WAHANANEWS.CO, Salak - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor mensosialisasikan upaya pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di kantor Camat Salak, Selasa (1/7/2025).
Keterangan Diskominfo, upaya pencegahan KDRT ini menurut Juniatry sangat perlu dicegah semaksimal mungkin karena berdampak sangat luas bagi si korban sendiri.
Baca Juga:
Tak Terima Juliana Tewas di Rinjani, Brasil Ancam Seret Indonesia ke Pengadilan Internasional
"Ternyata efek psikologi penganiayaan bagi permpuan jauh lebih parah dibanding efek fisiknya. Rasa takut, cemas, letih, kelainan stress post traumatic, serta gangguan makan dan tidur merupakan reaksi panjang dari tindak kekerasan," katanya.
Ny. Juniatry juga mengurai dampak KDRT bagi anak usia bayi, anak usia sekolah, bagi istri, serta dampaknya bagi pekerjaan.
Disebut, bayi yang mengalami KDRT akan mengalami ketidak normalan dalam pertumbuhan. Kalau anak usia sekolah bisa mengalami depresi serta berpotensi melakukan kekerasan bagi teman-temannya seperti yang dia alami.
Baca Juga:
Main Cinta Sesama Jenis, Aktor Sinetron Nekat Peras Pacar Pakai Rekaman Intim
"Bagi istri yang mengalami KDRT, dia akan depresi berkepanjangan, sakit fisik, menderita tekanan mental, serta kurangnya rasa percaya diri. Dia akan selalu tergantung pada suami yang telah melakukan kekerasan terhadapnya, serta berpotensi melakukan bunuh diri. Disamping itu tentu kwalitas kerja akan memburuk," jelas Ny. Juniatry lebih jauh.
Dikatakan, tindakan yang perlu dilakukan seorang istri untuk mencegah KDRT diantaranya membangun komunikasi aktif dengan pasangan, menghormati suami sebagai kepala keluarga, serta beberapa hal lainnya.
Seorang istri wajib menghargai dan menghormati suami, bangun komunikasi yang baik, hormati suami, penuhi permintaan suami yang bersifat positif, biasakan bekerja sama dan lakukan perencanaan yang baik dalam keluarga, layani suami dengan baik, berikan cinta yamg tulus, dan harus percaya serta biasakan berfikir positif terhadap suami sendiri.