WahanaNews-Pakpak Bharat | Wilsen Samosir (37), seorang pekerja tambang batu tradisional, diduga hanyut di Lae (sungai) Kombih, Jumat (2/9/2022).
Wilsen, warga Dusun Sumbul Traju, Desa Silima Kuta, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara itu, diduga terpeleset saat bekerja dan jatuh ke sungai.
Baca Juga:
Didominasi Penegak Hukum, MAKI: Pimpinan Baru KPK Tak Mewakili Masyarakat dan Perempuan
Anto Samosir, abang korban dikonfirmasi WahanaNews.co disela pencarian, Senin (5/9/2022) mengatakan, korban sehari-hari bekerja mengambil batu di pinggiran Lae Kombih, menggunakan peralatan sederhana, dijual untuk kebutuhan sehari-hari.
Dugaan korban hanyut, berawal dari kecurigaan keluarga, korban tidak pulang ke rumah sebagaimana biasa. Rekan korban bekerja, pada hari itu kebetulan sedang bekerja di lokasi lain.
Mereka pun mendatangi lokasi korban bekerja. Di tempat itu, ditemukan baju korban dan bontot tempat perbekalan makan siang seperti biasa.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"Bajunya dan bontot ada di situ. Jadi kami duga adik saya terpeleset, jatuh ke sungai. Adik saya tidak bisa berenang," kata Anto.
Pantauan WahanaNews.co, warga beserta pihak terkait dari kecamatan, desa dan BPBD, bekerjasama memantau keberadaan korban, sepanjang aliran sungai yang dicurigai kemungkinan korban ditemukan.
Camat Tinada L. Solin berharap agar keluarga bersabar, semoga Wilsen Samosir ditemukan dalam keadaan selamat.
"Saya juga mengharapkan, agar semua masyarakat terutama warga Tinada, Santar Jehe, Santar Julu, agar mari kita saling membantu, supaya beliau (Wilsen) cepat ditemukan," kata Solin.
Terpisah, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pakpak Bharat mengatakan bahwa mereka juga sudah turun, mencari korban sepanjang aliran sungai, dari Desa Sumbul Teraju hingga bendungan PLTA Tinada. Namun hingga kini, korban belum ditemukan.
"Beberapa hari terakhir ini hujan cukup lebat sehingga menyulitkan pencarian korban. Namun kita tetap berupaya melakukan pencarian, dengan batas waktu belum ditentukan," kata petugas dimaksud. [gbe]