Pakpak.WahanaNews.co, Medan - Menjadi mahasiswa adalah sebuah privilage, kutipan Nazwa Shihab saat memberi motivasi kepada seorang mahasiswa.
Menjadi mahasiswa adalah sesuatu yang istimewa? Mengapa demikian? Karena tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan hingga menjadi mahasiswa.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
Ketika di bangku sekolah, tentu merasakan dunia perkuliahan sangatlah diidam-idamkan. Tapi, tentu tidak semua bisa merasakannya.
Banyak pengorbanan yang harus dikeluarkan, seperti tenaga, waktu, tangisan, hingga materi untuk mendapatkan satu kursi di perguruan tinggi. Untuk itu, kenapa masih disia-siakan?
Sebagai seorang mahasiswa yang akan menempuh pendidikan 3-4 tahun atau mungkin lebih, tentu akan terasa sia-sia apabila lulus tanpa membawa prestasi apa-apa.
Baca Juga:
Penjualan Anjlok, Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai dan Pangkas 371 Karyawan
Di bangku kuliah, banyak sekali kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa untuk meraih prestasi sebanyak-banyaknya yang sangat didukung oleh pihak universitas sendiri.
Pada zaman ini, mahasiswa diberi ruang untuk upgrade diri. Pihak kampus hingga pemerintah menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk berkembang, tak melihat dari mana latar belakang hidupnya.
Alumnus Program Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB USU), Nurhasanah, kepada wartawan di Medan, Sabtu (11/11/2023) mengatakan, sudah merasakan banyak kenikmatan dari kesempatannya menjadi mahasiswa.
Sejak masuk Perguruan Tinggi pada tahun 2016, Nurhasanah sudah tiga kali meraih kemenangan dalam bidang kedutaan.
Pertama, menjadi Runner Up 1 Miss Global Sumatera Utara (2017). Kedua, memperoleh Juara 1 Duta Asian Games di Palembang (2018). Terakhir, berhasil menjadi juara 1 Duta Wisata Puteri Kab. Deli Serdang (2019).
Berhasil terbang ke Palembang sebagai perwakilan Sumatera Utara di Asean Games tentu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri, terlebih lagi berhasil membawa pulang gelar juara.
Hasanah berhasil menantang dirinya sendiri untuk keluar dari zona nyaman dan tidak fokus hanya dalam akademik di dalam kampus. Bukankah pengalaman ini setimpal dengan apa yang akan ia terima di dalam dunia karier? Meskipun banyak mengeluarkan pengorbanan, Hasanah merasa sepadan dengan apa yang ia terima.
Selain itu, Hasanah juga terlibat dalam perlombaan di bidang olahraga. Dia pernah berangkat sebagai perwakilan Sumatera Utara dalam event Festival Olahraga Nasional (FORNAS) yang diadakan YJI pada 2019.
Aktif dalam kehidupan eksternal kampus, tak membuat Hasanah meninggalkan pembelajaran kuliahnya. Dia berhasil lulus denga gelar cumlaude dam semasa kuliah juga meraih juara dalam beberapa kompetisi bidang akademik, seperti Juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat provinsi hingga Juara favorit lomba KTI tingkat nasional di Makassar.
Tentu pencapaian ini hanya bisa diraih Hasanah karena menyandang gelar mahasiswa. Ia tak melewati kesempatan barang sedikitpun untuk bisa berkembang dan meng-upgrade dirinya.
“Satu pesan buat adek-adek mahasiswa dari aku, jangan malas cari informasi. Aku bisa aktif dan meraih beberapa prestasi dimulai dengan aku yang selalu haus akan informasi. Manfaatnya apa? Selain aku menyandang gelar juara, tanpa sadar aku bisa jalan-jalan gratis ke luar kota secara gratis tanpa mengeluarkan uang seperser pun,” ujar Hasanah.
“Aku suka traveling. Tapi, sebagai mahasiswa yang belum punya penghasilan tentu aku mikir-mikir lagi kalau mau ke luar kota tanpa biaya kan? Nah, di sinilah aku memanfaatkan privillegeku sebagai mahasiswa," tambahnya.
Hasanah kembali menegaskan bahwa menjadi mahasiswa adalah sebuah privillege. Kita tidak tau rezeki datangnya dari mana saja, jadi menekuni banyak bidang bukanlah sebuah kesia-siaan.
Menjadi mahasiswa yang lulus dengan gelar sarjana saja sekarang tidak cukup, karena perjuangan untuk bersaing di dunia kerja kelak akan jauh lebih sulit tanpa pengalaman yang bisa ditempah semasa menjadi mahasiswa.
[Redaktur: Robert Panggabean]