Pakpak.WahanaNews.co, Medan - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Sumatera Utara, melakukan pengamatan astronomi yaitu pengamatan hilal saat matahari terbenam, Selasa (14/11/2023) sore.
Keterangan pers diterima WahanaNews.co, kegiatan observasi astronomi itu rutin dilakukan dan digunakan sebagai penentu untuk rukyat (observasi) hilal awal bulan Jumadilawal 1445 Hijriah.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
BMKG wilayah I Medan akan melakukan kegiatan observasi di kantor BMKG sekitar pukul 18.00 s/d 19.00 Wib dengan teropong hilal.
Endah Puspita Sari selaku kepala team observasi hilal BMKG Medan mengatakan bahwa ketinggian bulan sekitar 12 derajat dan berada pada sebelah selatan atas matahari.
"Posisi hilal turut dipengaruhi oleh waktu terbenam dan azimuth matahari dan bulan," sebut Endah.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Dijelaskan, 14 November 2023, waktu terbenam matahari sekitar pukul 18.05 - 18.15 Wib dengan azimuth 251 derajat untuk wilayah Provsu sedangkan waktu terbenam bulan yaitu sekitar pukul 18.54 - 19.05 Wib dengan azimuth 244 derajat.
Untuk wilayah Indonesia, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.28.13 Wit di Jayapura, Papua dan waktu matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.19.24 Wib di Calang, Aceh.
"Secara astronomis, pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Jumadilawal 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam tanggal 13 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam dan tanggal 14 November 2023 bagi yang konjungsinya terjadi setelah matahari terbenam," papar Endah.
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Jumadilawal 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 13 dan 14 November 2023 tersebut.
Endah menambahkan ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 13 November 2023, berkisar antara -2.35 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan -0.75 derajat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Adapun ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 14 November 2023, berkisar antara 8.64 derajat di Melonguane, Sulawesi Utara sampai dengan 10.65 derajat di Parigi, Jawa Barat.
Sedangkan wilayah Sumatera Utara berkisar antara 9 - 10 derajat pada 14 November 2023, sehingga hilal berpotensi dapat dilihat jika tidak ada faktor lain seperti cuaca buruk dan hujan yang akan mengganggu pandangan horizon.
Sebagai informasi, penentuan awal bulan Jumadilawal ini sangat penting bagi umat muslim karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Untuk melihat bagaimana proses pengamatan hilal, masyarakat bisa mengikuti streaming secara online dan langsung pada laman hilal.bmkg.go.id/livestream.
Info selengkapnya terkait hasil pengamatan dapat dilihat pada akun instagram BMKG Sumut @infobmkgsumut.
[Redaktur: Robert Panggabean]