Pakpak.WahanaNews.co, Eropa - Tim8Eropa menyelenggarakan webinar bertajuk “Apa dan Mengapa Pemilu: Menjadi Pemilih Cerdas untuk Pemilu Jurdil", Jumat (26/1/2024).
Keterangan pers diterima WahanaNews.co, hadir sebagai nara sumber, Daniel Zuchron Wakil ketua bidang I BSPN PDI Perjuangan dan Eko Sulistyo Wakil ketua TPN Ganjar-Mahfud yang sekaligus Dewan Penasihat DPP GPGP.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Dalam pemaparannya Daniel menjelaskan konstitusi politik Indonesia, sistem pemerintahan, kepartaian dan pemilu di Indonesia hingga agenda pemilu Indonesia 2024.
"Politik adalah urusan asasi, jadi setiap orang akan terhubung dengan lingkungan sosialnya dan lingkungan sosial terhubung dengan seperangkat kebijakan yang terasa baik langsung atau tidak langsung. Negara adalah sarana menjaga kebutuhan sosial terpenuhi dan terjamin guna eksistensi manusia," jelasnya.
Daniel menekankan bahwa rakyat, terlebih generasi muda harus terlatih secara politik sehingga mampu bertanggung jawab atas pilihannya dan mengembangkan lingkungan dirinya berdasarkan kesadaran politiknya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Senada, Eko Sulistyo juga menyoroti pentingnya pendidikan politik bagi generasi muda.
“Generasi muda perlu memiliki kesadaran politik sejak awal, karena itu partai politik diamanatkan oleh Undang-undang untuk memberikan pendidikan politik, bukan hanya kepada kader tapi juga untuk rakyat,” ujar Eko.
Selain menekankan pentingnya pendidikan politik, Eko juga mengurai tantangan global yang harus dihadapi Indonesia di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, perdagangan hingga pertahanan.
Peserta webinar yang digelar Tim8Eropa, Jumat (26/1/2024) [WahanaNews/ist]
Di bidang pertahanan, Eko berpendapat bahwa Ganjar jauh lebih siap jika dibanding dengan capres yang lain.
“Dari debat capres, kita lihat bahwa Ganjar terlihat lebih siap dengan konsep pertahanan dalam menghadapi tantang global dibanding dengan capres-capres yang lain," kata Eko.
Menjaga Suara Rakyat
Daniel Zuchron menjelaskan bahwa setiap PPLN telah mendapatkan surat suara sebanyak seratus persen DPT ditambah dua persen dan menekankan pentingnya untuk menjaga surat suara.
“Disinilah peran penting para saksi untuk memperhatikan semua prosedur pemilihan agar proses pemilu berjalan dengan benar. PPLN berkewajiban untuk memberikan DPT kepada saksi dan saksi berhak untuk menerima itu. Tugas saksi adalah memastikan semua proses berjalan benar dan jumlah suara dan rekapitulasi harus sesuai,” kata Daniel.
Sementara Sri Tunruang, dari Tim8Eropa mengingatkan dinamika politik menjelang pemilu yang cukup mengawatirkan dan mempertanyakan peran pemantau pemilu internasional untuk mengawasi pesta demokrasi di Indonesia.
Menjawab hal tersebut, Eko Sulistyo menjelaskan bahwa pemantau pemilu internasional tidak bisa masuk tanpa undangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hanya Ganjar-Mahfud Yang Mampu
Terhadap tantangan politik global, Sri Tunruang yakin hanya pasangan Ganjar-Mahfud yang akan mampu membawa Indonesia tampil di kancah dunia internasional.
“Melihat tantangan global yang dipaparkan oleh Pak Eko, hanya pasangan Ganjar-Mahfud yang akan sanggup membawa Indonesia untuk berdikari dan berperan aktif di tengah persaingan global," ujar Sri.
Pendapat senada disampaikan Ludovicus Mardiyono yang juga dari grup ThinkTank Tim8Eropa.
“Saya tidak khawatir jika Ganjar-Mahfud menang, saya percaya Ganjar-Mahfud adalah pemimpin yang secara kualitas memiliki kemampuan untuk membawa Indonesia untuk memimpin di kawasan bahkan di tingkat internasional,” Kata Ludovicus.
[Redaktur: Robert Panggabean]