WahanaNews-Pakpak Bharat | Viral di facebook, seorang anak balita meninggal di Puskesmas Sukaramai, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, jenazahnya dibawa pulang naik sepeda motor (septor) oleh keluarganya, karena ketiadaan ambulan di Puskesmas tersebut.
Kejadian itu diunggah akun facebook Domma Dabutar di grup Pilkada Resmi Pakpak Bharat 2020 official, Senin 6 Juni 2022.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Beginilah pelayanan di Puskesmas Sukaramai. Anak saya meninggal ingin dibawa ke rumah tapi tidak memakai ambulan. Malah memakai kreta saya sendiri. Bagaimana pelayanan Puskesmas Sukarame," tulis Domma di unggahannya, menyertakan foto dan video terkait.
"Beginilah kalau orang susah. Gada respon dari Puskesmas. Gak ada mobil ambulan untuk mengantar mayat. Pelayanannya tidak memuaskan. Rip Aprilia Boangmanalu," tulis Domma di unggahan berikutnya.
Netizen pun menanggapi unggahan itu, mayoritas meminta agar managemen Puskesmas tersebut dievaluasi.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pakpak Bharat, dr Thomas dikonfirmasi WahanaNews.co lewat WhatsApp, mengirimkan kronologi kejadian dimaksud dalam format pdf ditandatangani Kepala UPT Puskesmas Sukaramai Nurmaya Christina Sihite dan dokter Puskesmas, dr Ribu Anna Agnes Perangin-angin.
Dijelaskan, Senin (6/6/2022), pukul 06.55 Wib, pasien Aprilia Boangmanalu, 4 tahun, warga Dusun Sileuh, Desa Pardomuan, dibawa ayahnya ke Puskesmas itu menggunakan sepeda motor. Pasien diarahkan ke UGD.
Petugas jaga malam saat itu, bidan, perawat beserta dokter jaga, langsung memeriksa pasien dan didapati keadaan pasien sudah tidak sadar dengan nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur, serta pupil mata melebar.
Menurut pemeriksa, pasien sudah dalam keadaan meninggal dunia. Namun petugas jaga tetap melakukan resustasi dan tidak didapatkan respon dari pasien. Dan pada pukul 07.10 Wib, pasien dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
Kemudian, ayah pasien menghubungi istrinya, yang saat kejadian berada di Tigapanah Kabupaten Karo, menggunakan handphone petugas medis di lokasi itu.
Berselang, keluarga pasien meminta agar jenazah dibawa ke rumah duka di Dusun Sileuh, menggunakan ambulan.
Petugas jaga dan petugas keamanan menjelaskan kepada keluarga bahwa saat itu supir ambulan sedang mengantar pasien post partum ke Desa Kuta Meriah dan disarankan agar keluarga sabar menunggu.
Namun keluarga bersikeras untuk segera membawa jenazah sendiri dengan menggendong dan menggunakan sepeda motor, walau petugas sudah berusaha untuk menahan dan menganjurkan agar sabar menunggu ambulan.
Pukul 07.20 Wib, ayah pasien membawa jenazah pulang ke rumah duka menggunakan sepeda motor. [gbe]