Pakpak.WahanaNews.co, Salak - Wakil Bupati (Wabup) Pakpak Bharat, Sumatera Utara, selaku Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Pakpak Bharat, membuka rembuk stunting aksi ke-3 tingkat Pakpak Bharat, di aula bale Sada Arih, kantor Bupati Pakpak Bharat, Selasa (28/5/2024).
Dalam sambutannya Mutsyuhito mengatakan, stunting disebabkan faktor multidimensi. Antara lain pola asuh yang kurang optimal, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Juga, kurangnya asupan gizi mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berprestasi.
"Oleh karenanya, tantangan ini tentunya harus kita tangani secara baik, terukur, terarah dan akuntabel, melalui kerja nyata, kerja tuntas, kerja cerdas dan kerja berkualitas. Agar kita tetap bisa membangun generasi masa depan, menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas," kata Mutsyuhito.
Kabupaten Pakpak Bharat ditetapkan sebagai salah satu kabupaten lokus stunting di Indonesia sejak tahun 2019. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 30,8 persen.
Baca Juga:
Pj Sekda Dairi Paparkan Potensi Kerawanan Jelang Pilkada
Pada tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) turun menjadi 28,9 persen. Namun angka ini masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yaitu 20 persen.
"Angka prevalensi stunting masih tinggi, perlu segera kita atasi bersama secara terintegrasi mulai tingkat kabupaten hingga tingkat desa dan saya berharap adanya peran aktif para pimpinan OPD, instansi vertikal, organisasi masyarakat serta pihak-pihak swasta, bersinergi dan bersatu dalam upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat," ajak Mutsyuhito.
Dalam kegiatan itu, Mutsyubito memaparkan hasil pelaksanaan aksi 1 dan 2 dalam rangka rembuk stunting Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2024.
Mutsyuhito bersama seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Pakpak Bharat, menandatangani komitmen bersama dalam upaya penanganan stunting Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2024.
[Redaktur: Andri Festana]