PAKPAK.WAHANANEWS.CO, Salak - Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Franc Bernhard Tumanggor mengajak segenap orang tua di Kabupaten Pakpak Bharat agar senantiasa menjaga asupan gizi keluarga masing-masing.
Tanggung jawab menjaga keseimbangan gizi keluarga bukan semata urusan kaum ibu, namun urusan ini seharusnya ada di pundak kaum bapak juga dengan porsi yang paling besar.
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Terima Apresiasi Kabupaten UHC
Hal itu disampaikannya saat membuka sosialisasi Pengembangan Desa Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di aula Bale Sada Arih, Kamis (25/9/2025).
Keterangan Diskominfo, dalam kesempatan itu Franc berkisah bagaimana dia dan istrinya membesarkan anak-anak mereka, ditengah situasi yang semua harus serba beli.
"Beda dengan di Pakpak Bharat yang semua serba tersedia, sayuran, labu, beras merah, telur dan sebagainya, sesungguhnya tidak perlu beli, kami dulu beli labu bahkan sampai puluhan ribu perkilo," katanya.
Baca Juga:
Perseteruan Dua Pengacara Kondang, Razman Nasution Tersandung Vonis Penjara 18 Bulan
"Ini saya sampaikan berdasarkan pengalaman hidup yang kami rasakan bersama istri. Sekarang anak-anak tumbuh dengan gizi terpenuhi. Saya menggugah bapak-bapak yang ada di sini, kalau uang kita habis untuk anak-anak jangan merasa rugi, intinya kita masih bisa mencukupi gizi keluarga, dan itu yang terpenting," lanjutnya.
Di acara itu, Franc juga menyerahkan dana swakelola DAK Non Fisik dari Badan Pangan Nasional RI yang diperuntukkan bagi 12 desa se-Kabupaten Pakpak Bharat.
"Nantinya dana ini supaya sesegera mungkin dimanfaatkan. Bagi desa yang mendapatkan kucuran dana ini segera susun programnya, dan sesuaikan dengan peruntukannya, baik itu untuk kebun B2SA, rumah bibit, demplot, pertanaman dirumah masyarakat dan anggota PKK desa. Saya bangga dengan situasi efisiensi anggaran saat ini kita dapatkan tambahan dana ini," kata Franc.
Sementara Ketua TP PKK Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor berharap, adanya tambahan anggaran dari Badan Pangan Nasional ini bisa memberikan dorongan nyata bagi upaya perbaikan gizi masyarakat dan pencegahan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat.
"Harapan kita supaya anggaran bisa segera terserap, sesuai peruntukan, sehingga dharapkan masyarakat khususnya di 12 desa penerima bisa menikmati hasil program ini, dan inilah yang sesungguhnya menjadi tujuan dari program B2SA yang kita bicarakan hari ini," kata Ny Juniatry dalam sambutannya.
Adapun B2SA adalah singkatan dari Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman, yang merujuk pada pola konsumsi pangan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi individu secara optimal demi mendukung kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas.
Konsep ini adalah penyempurnaan dari pola makan sebelumnya yakni empat sehat lima sempurna, dan menekankan pada penyediaan jenis makanan yang bervariasi (nabati dan hewani) untuk memenuhi zat gizi makro dan mikro, serta dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh dengan porsi yang tepat dan dalam kondisi yang bebas cemaran.
[Redaktur: Robert Panggabean]