WahanaNews-Pakpak Bharat | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat, Sumatera Utara, mengadakan rapat evaluasi penyerapan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersama lembaga penyedia layanan KUR, Selasa (6/9/2022).
Rapat evaluasi itu dilaksanakan guna mengetahui sejauh mana pemanfaatan KUR, serapan dana serta tingkat pemanfaatan bagi masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Pada kesempatan itu, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor mengatakan, pemanfataan layanan KUR harus didorong lebih maksimal guna membantu pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi covid-19, juga karena keterpurukan ekonomi dunia akibat ketidakstabilan politik di berbagai belahan dunia.
Kondisi ketidakstabilan politik dunia diantaranya, perang Rusia-Ukraina kian memperparah kondisi ekonomi pasca covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia.
"Hal ini tentunya sangat berimbas bagi pertumbuhan ekonomi kita. Hal paling sulit adalah kurangnya modal usaha khususnya bagi pelaku usaha pertanian dan juga usaha mikro, kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat," sebut Franc.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Ditambahkan Franc, dalam situasi dimaksud, pemerintah melalui perbankan membuka akses permodalan dengan skema KUR.
Masyarakat diberi akses khusus guna membantu mereka dalam mengembangkan usaha, baik dalam bidang pertanian, UMKM atau bidang usaha lain.
Franc menyinggung masih rendahnya persentase serapan dana KUR di Pakpak Bharat. Ia pun meminta agar segera dicari akar masalahnya, mengingat sisa waktu tahun 2022 sudah sangat terbatas.