WahanaNews-Pakpak Bharat | Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Franc Bernhard Tumanggor, memimpin apel kesiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tingkat Kabupaten Pakpak Bharat, Jumat (12/8/2022).
Apel itu diikuti berbagai unsur baik sipil dan TNI/Polri. Dilaksanakan untuk mengukur kesiapan pemerintah dan masyarakat Pakpak Bharat dalam menangani kebakaran hutan dan lahan yang kian marak terjadi di berbagai wilayah.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Pada apel itu, Franc membacakan amanat Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, yang mengingatkan perlunya menjaga kawasan hutan mengingat Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu paru-paru dunia bersama Brazil dan Kongo.
Hal itu menurut gubernur merupakan sinyal kuat pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lahan sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian dunia.
Melalui apel dimaksud, diharapkan untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, TNI-POLRI dan seluruh instansi terkait lainya serta organisasi pecinta lingkungan.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Dalam sambutan itu, gubernur menjelaskan bahwa berdasarkan data yang ada pada semester pertama tahun 2022 terdapat 206 hotspot dan 156 kejadian karhutla di Sumatera Utara.
Hal tersebut mengalami peningkatan sebanyak 36 titik bila dibandingkan dengan semester satu tahun 2021.
Adapun wilayah hotspot terbanyak dari periode Juni dan Juli adalah Kabupaten Tapanuli Utara 37 titik, Tapanuli tengah 23 titik, Labuhan Batu 20 titik, Toba 18 titik dan Kabupaten Tapanuli Selatan 5 titik.