KGPPA Paku Alam VIII merupakan Raja Paku Alam yang menjabat pada 1937-1989. KGPAA Paku Alam VIII telah berjasa bersama Sultan Hamengkubuwono IX mengintegrasikan wilayah Yogyakarta ke Indonesia pada awal kemerdekaan. Jasanya itu membuat Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini.
"Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus, DIY itu tak termasuk di dalamnya. Tapi Sri Sultan HB IX dan Paku Alam VIII membuat deklarasi menggabungkan diri ke republik," tutur Mahfud.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
3. dr Raden Rubini Natawisastra
Raden Rubini merupakan tokoh dari Kalimantan Barat. Mahfud mengatakan Raden Rubini telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan. Atas perjuangannya itu, beliau bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh penjajah Jepang atas perjuangannya untuk kemerdekaan Republik Indonesia.
"Beliau dokter yang beri pelayanan pengobatan para pejuang di hutan-hutan. Selalu meneriakkan kemerdekaan, suami istri ini dibunuh pada penjajahan Jepang," kata Mahfud.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
4. H Salahuddin bin Talibuddin
Salahuddin merupakan tokoh perjuangan dari Halmahera Tengah, Maluku Utara. Ia merupakan salah satu tokoh SI-Merah (Serikat Islam Merah) yang gigih melawan Belanda.
Pada tahun 1941, Salahuddin mengibarkan Bendera Merah Putih di Tanjung Ngolopopo, Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara.