"Suasana alam pegunungan yang masih sangat alami dijamin akan mampu memberikan kepuasan bathin
tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke lokasi air terjun ini," kata Franc.
Contoh lain, lanjut Franc, objek wisata air terjun Lae Mbilulu di Desa Prongil Julu. Terjunan air kembar yang berdampingan dari satu sumber sungai, dengan ketinggian + 40 meter dan kedalaman kolamnya + 5 meter, masih alami keberadaannya.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
"Dan banyak objek wisata lainnya termasuk air terjun Pancur Sipitu, panorama Indah Sindeka, seribu tangga, Delleng Simpoon dengan Eluh Brru Tinambunen yang melegenda dan lainnya," ujar Franc.
Pada kesempatan itu, Franc juga menjelaskan beberapa pokok permasalahan yang menjadi fokus pemerintah yang dia pimpin saat ini.
Disebut, Pemkab Pakpak Bharat yang mengusung nilai dan budaya kerja "SADA" yakni Solutif, Agile, Disiplin dan Amanah, terus berupaya melakukan pembenahan dalam bidang tata kelola pemerintahan yang terus berinovasi ke arah pelayanan yang berkualitas guna mencapai sistem pelayanan publik yang efektif dan efisien.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
"Kita juga terus mendorong peningkatan mutu, kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana umum, peningkatan kualitas kehidupan dan ekonomi masyarakat, serta terus membangun invasi dan daya saing dalam pengoptimalan potensi sektor ekonomi," ujarnya.
"Segala upaya dan pembangunan yang kita lakukan pada dasarnya adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Pakpak Bharat yang menjadi cita dan asa kita, bahwa masyarakat Pakpak Bharat yang nduma harus tercapai dan menjadi harga mati bagi kita," lanjut Franc.
Sementara Rektor IAKN Tarutung, Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si mengapresiasi besarnya upaya yang digalang Franc Bernhard Tumanggor dalam membangun kabupaten yang masih tergolong baru itu.