WahanaNews-Pakpak Bharat | Mengantisipasi adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak khususnya sapi dan kerbau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat, Sumatera Utara, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, menggelar rapat koordinasi (rakor), Kamis (2/6/2022).
Rakor itu dibuka Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Pakpak Bharat, Jalan Berutu. Turut hadir, perwakilan Polres Pakpak Bharat, Kodim 0206/Dairi, para pejabat dan pemangku kepentingan terkait.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Pada kesempatan itu, Kasat Intel Polres Pakpak Bharat, AKP Yusri Darma Siregar mengungkapkan, berdasar data intelijen yang diterima pihaknya, penyakit mulut dan kuku telah merebak di wilayah Kabupaten Deli Serdang dan Simalungun.
"Dengan radius penularan mencapai 200 KM, sangat besar kemungkinan akan sampai di Kabupaten Pakpak Bharat," katanya.
Ditambahkan, penyakit itu telah menyebabkan harga jual hewan ternak mengalami penurunan drastis dipasaran.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sementara Mayor CBA M Manurung, perwira penghubung Kodim 0206/Dairi mengusulkan pembentukan satu organisasi yang khusus menangani penyakit itu.
"Pengawasan awal dari pihak terkait sudah bagus. Kami dari pihak TNI siap mendukung demi kesehatan masyarakat kita. Suatu kegagalan bagi kami apabila wabah ini sampai ke Pakpak Bharat," katanya.
Pada rakor itu, Penjabat Sekda Pakpak Bharat, Jalan Berutu, mengeluarkan beberapa instruksi, untuk mengantisipasi penyebaran PMK dimaksud.