WahanaNews-Pakpak Bharat | Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Franc Bernhard Tumanggor memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pakpak Bharat, di ruang rapat garuda, kompleks Kantor Bupati, Jumat (16/9/2022).
Dalam rapat itu, Franc menyinggung lemahnya komunikasi dan minimnya informasi yang akurat terkait isu-isu yang ada di masyarakat saat ini.
Baca Juga:
Dominasi Sejak Awal, Indonesia Libas Filipina 28–3 di Laga Perdana Polo Air SEA Games
Disebut, Komunitas Intelijen Daerah masih sangat lemah. Dicontohkan, isu liar seputar adanya pembukan lahan untuk kawasan pengembangan food estate di Desa Ulumerah menimbulkan ambigu di masyarakat.
"Karena ketidaktahuan masyarakat membuat situasi di Pakpak Bharat saat ini kurang kondusif. Kita harapkan rapat hari ini dapat memberi solusi bagi kita," kata Franc saat membuka acara.
Ditambahkan, terkait adanya sweping yang dilakukan sekelompok masyarakat beberapa waktu lalu, Franc mengaku telah dipanggil oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta pada Rabu (14/9/2022).
Baca Juga:
Transparansi Terjaga, Kemensetneg Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2025
"Saya diminta secara langsung menjelaskan hal ini. Yang ingin saya sampaikan kepada kita semua adalah kalau hal seperti ini terus terulang tentu akan sangat menyulitkan dan menghambat jalannya pembangunan. Maka tidak boleh tidak, semua sistem harus kita bereskan," sebut Franc.
Sementara Kapolres Pakpak AKBP Rocky Marpaung, menguraikan beberapa isu yang berkembang saat ini di tengah masyarakat.
Informasi seputar pelaksanaan food estate banyak beredar bahwa dibangun di atas areal illegal logging. Informasi bahwa program food estate tidak jadi dilaksanakan, dan informasi bahwa pelaksanaan food estate dipegang oleh perusahaan tertentu.