Sementara Siti Nur Azizah mengatakan, kali ini kita tengah menghadapi dinamika pemilu yang berbeda dengan pemilu sebelumnya, tantangannya juga berbeda. Karenanya perlu dilakukan upaya yang masif, baik di udara maupun door to door.
"Pak Ganjar dan Pak Mahfud merupakan pasangan yang tepat. Yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal tersebut," ujar Azizah.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Dhini M, Ketua Umum DPP GPGP menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada relawan di Belanda karena semangat dan komitmennya mendukung Ganjar-Mahfud.
“Kami rekan-rekan di Indonesia sangat senang dan bangga melihat semangat rekan-rekan di Belanda. Kita harus kawal hingga hari pemilihan nanti, tanggal 10 Februari 2024 ya di Belanda. Semangat terus bergerak secara door to door karena pilihan kita hari ini akan menentukan arah bangsa kita tercinta hingga lima tahun mendatang," ujar Dhini.
Ketua DPLN GPGP Belanda Arieke Van Galderen mengatakan bahwa pihaknya telah aktif bergerak secara door to door, dari kota ke kota di Belanda. Mereka juga berkomitmen kuat untuk berkampanye secara beradab dan bermartabat.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Ronny Talapessy, Dewan Penasehat DPP GPGP turut hadir dalam kegiatan kali ini secara daring. Ronny mengingatkan bahwa kini Indonesia tengah mengalami kemunduran demokrasi.
“Saat ini bapak ibu sekalian sangat perlu mengedukasi anak muda mengenai kondisi negara kita pada tahun 1998. Jika kita melihat, banyak sekali intimidasi baik secara langsung maupun tak langsung yang dilakukan oleh penguasa saat ini," tegas Ronny.
Disebut, negara perlu sosok panutan bagi para pemuda untuk menjadi contoh dalam penegakan demokrasi. Intimidasi dan kecurangan yang terjadi belakangan ini sebenarnya merupakan sebuah bentuk kekhawatiran dari penguasa akan targetnya yang tidak tercapai.