Pembuatan mejan dahulu memakan waktu yang cukup lama, disertai dengan mantra-mantra untuk mengisinya dengan roh, yang biasa disebut masyarakat Pakpak dengan nangguru.
Itulah sebabnya mejan diyakini punya kekuatan gaib dan para pertaki (pemimpin kesatuan marga) inilah yang memiliki kualifikasi membuatnya. Warga yang memiliki mejan dahulu kala merupakan orang berada, karena dalam pembuatannya membutuhkan biaya yang lumayan besar dan memakan waktu lama.
Baca Juga:
Perusahaan Pinjol Langgar Aturan Bunga Bakal Kena Sanksi AFPI
Setelah rampung, patung ini ditempatkan di gerbang kampung sebagai penangkal bala, sekaligus penanda kekuasaan marga selaku pemangku kuta, yaitu pendiri kampung.[gab]