Tahun 2020 sendiri menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0.7 °C, dengan tahun 2019 berada di peringkat ketiga dengan nilai anomali sebesar 0.6 °C.
Hendro kemudian menutup dengan melihat berbagai persoalan tersebut, isu perubahan iklim dapat semakin menjadi perhatian serius seluruh masyarakat dan stakeholder.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Perubahan iklim menuntut transformasi pengendalian dampak yang relevan dan radikal agar bisa mewujudkan program ketahanan pangan yang berkelanjutan dan berkembang tiap saat.
Selain terus membangun dan meningkatkan kesadaran publik akan dampak perubahan iklim, BMKG juga terus melakukan pengembangan dan pembangunan sistem peringatan dini multibahaya yang efektif.
[Redaktur : Robert Panggabean]