PAKPAK.WAHANANEWS.CO, Medan - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4.4 pada kedalaman 9 kilometer terjadi di wilayah daratan Aceh tepatnya di daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (1/11/2024) pukul 10:00:56 Wib.
Keterangan pers diterima WahanaNews.co, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.39° LU (Lintang Utara) dan 98.1° BT (Bujur Timur) berjarak 8 kilometer dari arah timur Laut kabupaten Aceh Tamiang dan kota Langsa.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
BMKG tepatnya, Pusat Gempa Regional wilayah I, melaporkan gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami dan dikategorikan sebagai gempa dirasakan.
Belum ada informasi mengenai kerusakan yang timbul akibat gempa ini, tetapi getaran gempa cukup membuat perabotan hampir jatuh. Beberapa masyarakat merasakan getaran sekitar II - III MMI atau goncangan dirasakan hampir seluruh wilayah Aceh Tamiang dan sekitarnya atau sudah cukup dekat dengan perbatasan antaran Provinsi Aceh dan Medan.
Menurut seismologist on duty Pusat Regional BMKG wilayah I, Wenny Sinuraya, gempa Aceh Tamiang pada pagi hari ini terjadi pada kedalaman yang dangkal yaitu 9 kilometer dan diakibatkan oleh sistem backthrust (sesar anjak) di daratan pada wilayah timur Sumatera.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
"Secara seismisitas, distribusi gempa bumi di wilayah backthrust umumnya masih sedikit terjadi dan tidak terlalu signifikan. Backthrust terbentuk akibat gaya dorong dari pertemuan lempeng tektonik oseanik Indo-Australia yang menunjam kebawah lempeng kontinen Eurasia dengan laju geser 5-6 cm/tahun, dan membuat beberapa formasi geologi seperti sesar Sumatra, pegunungan Bukit Barisan dan sistem busur belakang tektonik pada wilayah timur Sumatera," kata Wenny.
Wenny menambahkan bahwa sesar anjak Langsa memiliki mekanisme patahan dengan pergerakan naik (thrust fault) dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas megathrust pada lepas pantai Sumatra.
Secara historis, Koordinator Geofisika Wilayah I, Lewi Ristiyono, menjelaskan beberapa kejadian gempa bumi backthrust sangat signifikan dan berpotensi merusak pernah terjadi pada tahun 2018 pada lokasi yang sama sekitar 10-20 km arah barat dari lokasi episenter gempa pagi ini.