Dicontohkan, pergeseran budaya terjadi pada saat melaksanakan upacara adat pernikahan (merbayo). Kerap menjadi sorotan publik dimana salah satu mempelai bermarga Pakpak dan upacara pernikahan dilaksanakan di tanah Pakpak (Suak Simsim), namun saat upacara pelaksanaan adat tidak lagi menggunakan adat-istiadat Pakpak.
"Hal ini tentu menjadi fokus perhatian kami selaku pemuda suku Pakpak di perantauan sekaligus mempertanyakan apa penyebab situasi dan kondisi seperti ini dapat terjadi, yang seakan pemilik hajatan tidak menghargai dan tidak ingin melestarikan adat-budayanya sendiri atau merasa malu dengan budaya sebagai jatidirinya," sebut Jon.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Ditambahkan, perlu ditelaah apa penyebab utama. Apakah karena pengaruh zaman yang serba canggih ini sehingga masyarakat tidak dapat beradaptasi atau memposisikannya ataukah karena faktor trend atau lainnya.
"Tentu perlu dilakukan pengkajian dan upaya serius agar tidak sampai terulang kejadian kehilangan budaya dan bahasanya seperti beberapa fenomena yang telah banyak terjadi di nusantara khususnya daerah Indonesia bagian Timur," ujar Jon.
Jon memaparkan, masyarakat Suku Pakpak tersebar luas di Propinsi Sumatera Utara dan Aceh. Suku Pakpak dibagi menjadi lima wilayah yang disebut si Lima Suak.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Pada dasarnya, mengalami persoalan yang sama, terjadinya pergerakan dan degradasi budaya. Namun dari kelimanya, menurut beberapa peneliti USU, Suak Sim-sim masih tergolong lebih cenderung setia dalam penggunaan bahasa, dan adat-istiadat Pakpak.
"Dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk menggapai cita-cita luhur ini, baik dari kalangan masyarakat, pemerintah dan perantau, kita tidak ingin menjadi penonton di kampung halaman kita sendiri, bahkan dikucilkan nantinya," sebut Jon.
"Kami selaku pemuda Pakpak di perantauan berharap kampung halaman kita ini maju dalam sektor pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur serta berkemajuan dalam kelangsungan budaya sebagai identitas suku Pakpak. Karenanya mari bergandengan tangan menuju kininduma," ujar Jon mengakhiri. [gbe]