"Kegiatan ini sangat khas dan menarik, yang menampilkan kreativitas masyarakat Pakpak Bharat dan inovasi para pencinta seni budaya Pakpak," katanya.
Dijelaskan juga, beberapa warisan budaya telah mendapat pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diantaranya makanan khas Pakpak ”Plleng” sebagai salah satu warisan budaya Indonesia dan diperingati setiap tanggal 10 Oktober sebagai hari plleng nasional dan pengakuan terhadap genderang sisibah (alat musik tradisional Pakpak).
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
“Upaya-upaya ini mesti terus kita tingkatkan dan selaku orang Pakpak, serta suku lainnya yang tinggal di tanah Pakpak, agar selalu berperan aktif untuk menjaga dan melestarikan budaya Pakpak," kata Franc.
Ditambahkan, Pemkab Pakpak Bharat juga memprogramkan pemugaran cagar budaya seperti mejan, rumah adat, objek budaya, pemugaran ritual-ritual budaya dan kerja-kerja adat.
Franc mengajak masyarakat agar pesta Oang-oang dijadikan sebagai momentum untuk bangkit bersama dalam menjunjung dan mengembangkan segenap unsur budaya Pakpak.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
“Saya tekankan sekali lagi untuk kita ingat dan kita laksanakan bersama, agar setiap tanggal 10 Oktober kita makan plleng bersama sebagai wujud kecintaan kita terhadap suku Pakpak ini," kata Franc.
Acara ditutup dengan hiburan dan pembagian hadiah bagi pemenang lomba yang telah diperlombakan beberapa hari sebelumnya.
Turut hadir di acara itu, unsur Forkopimda Pakpak Bharat, Sekda Pakpak Bharat, pimpinan dan anggota DPRD Pakpak Bharat, Ketua TP-PKK Pakpak Bharat, Perwakilan BPODT, pimpinan OPD dan lainnya. [gbe]