Pakpak.WahanaNews.co, Salak - Sejumlah massa mengatasnamakan Gabungan Masyarakat Pakpak Bharat, berunjukrasa di depan Kantor Bupati Pakpak Bharat, Sumatera Utara, Senin (6/11/2023).
Pengunjukrasa membawa spanduk, poster, untuk menyuarakan tuntutannya. Sempat terjadi sedikit benturan antara pengunjukrasa dengan petugas kepolisian yang mengamankan jalannya unjukrasa itu.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Pasalnya, massa memaksa masuk ke kantor bupati meminta untuk berdialog langsung dengan Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor.
Tidak berhasil bertemu dengan bupati, pengunjukrasa mengalihkan aksinya ke gedung DPRD Pakpak Bharat, yang berdekatan dengan kantor bupati.
Di lokasi itu, melalui pengereras suara, orator aksi Salman Berutu dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan terkait rasa kecewa masyarakat adanya kandang ayam mirip miniatur rumah adat Pakpak dipajang di depan kantor bupati dan meminta kandang itu segera disingkirkan.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Pengunjukrasa juga meminta kepada Polres Pakpak Bharat untuk tidak main-main dalam menangani sejumlah laporan masyarakat terkait adanya dugaan penyelewengan uang negara, pengadaan pengering jagung TA 2021 bernilai Rp 1,7 miliar, yang saat ini telah ditangani Polres Pakpak Bharat.
"Kami minta Polres Pakpak Bharat jangan main-main dalam hal menangani pengering jagung ini, menangani korupsi polisi tidak boleh diinterfensi pihak manapun," kata Salman.
Di lokasi itu, tampak menemui dan berdialog dengan pengunjukrasa, Ketua DPRD Ramses Tumangger, Wakil Ketua Mansehat Manik, anggota Parulian Boangmenalu, Darwis Boangmenalu, Ronal Lubis, Sekda Jalan Berutu didampingi beberapa pimpinan OPD.