Ketua PKK Pakpak Bharat, tambah Tenang, juga meminta agar melaporkan bilamana ada kejanggalan dalam pelayanan RSUD Salak.
"Ibu PKK bilang lagi, kalau ada nanti kejadian, kejanggalan, yang tidak sesuai, atau tidak dirawat dengan baik, tolong laporkan kepada saya," katanya.
Baca Juga:
Peringati HUT ke-44, Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Aksi “Santika Sahabat Bumi”
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jusuf Tumangger (20), warga Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, mengalami koma, diduga akibat malapraktik yang dilakukan dokter RSUD Pakpak Bharat.
Akibat kondisi itu, diduga untuk menutupi malapraktik dimaksud, managemen RSUD Pakpak Bharat memberikan uang Rp5 juta kepada keluarga Jusuf.
Hal itu viral di media sosial sebagaimana unggahan akun facebook Bung Tekap, dilihat WahanaNews.co, Jumat (22/8/2025).
Baca Juga:
Baznas RI Gandeng Mishr Al Kheir Foundation Kirim 35 Ribu Paket Gaza
"Kami menduga Jusuf Tumangger korban malpraktek operasi usus buntu yang (di)lakukan oleh dokter RSUD Salak Pakpak Bharat. Pasien Jusuf Tumangger tidak ada di USG dokter langsung membedah usus pasien. Bila ditanyakan kepada dokter tersebut luar biasa angkuhnya dan sombongnya," tulis akun itu.
"Mulai bulan 06/2024 sampai hari ini pasien tidak sembuh dan selama 3 hari ini pasien sudah tidak berdaya lagi di ruangan ICU Murni Teguh Medan," lanjutnya.
"Anehnya berapa minggu lalu pihak rumah sakit memberikan uang bantuan kepada keluarga sebanyak (Rp)5 juta. Dengan alasan katanya biasanya RSUD Salak membantu pasien seperti ini dan baru dengar saya sejak kapan RSUD mau membantu pasien dengan memberikan uang seperti itu. Mohon doanya semua teman agar saudara kita ini cepat sehat amin," tutup akun itu.