Buku ini telah terdaftar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan memperoleh nomor ISBN yang terstandarisasi secara internasional.
Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Pakpak Bharat, karena cerita rakyat Pakpak kini dapat dikenal lebih luas.
Baca Juga:
Jangan Dijual Sebelum Baca Ini: Rahasia Agar Emasmu Laku Mahal
Penulis berharap buku ini dapat memperkaya khazanah cerita rakyat Pakpak, sehingga semakin banyak penulis yang terinspirasi untuk menghasilkan karya-karya serupa yang mengenalkan budaya Pakpak Bharat ke kancah yang lebih luas.
Kepala Bidang Bidang Perpustakaan, Anna S Manik, yang menerima buku ini mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, menyampaikan terimakasih sekaligus apresiasi atas keberhasilan penulis menyelesaikan buku ini.
"Salah satu fungsi perpustakaan adalah fungsi advokasi yang artinya kegiatan yang dilakukan perpustakaan untuk mengajak berbagai pihak untuk mendukung perpustakaan," katanya.
Baca Juga:
BMKG Ungkap Musim Kemarau 2025 Akan Mirip Tahun Lalu, Tapi Lebih Terik
"Melalui fungsi advokasi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih terlibat dalam kegiatan perpustakaan, baik sebagai pemustaka, relawan, maupun donatur," lanjutnya.
Anna mengatakan, dukungan atau advokasi diperoleh berupa buku cerita rakyat Pakpak ini diharapkan nantinya dapat menambah wawasan dan menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap budaya Pakpak.
[Redaktur: Robert Panggabean]