Saat tinggal di rumah sendiri, hubungan suami istri antara penggugat dan tergugat rukun dan harmonis. Semuanya berjalan baik. Mereka dikaruniai 1 orang putri.
Belakangan, muncul masalah dan pertengkaran. Beberapa diantaranya, mertua penggugat menunjukkan sikap tidak suka terhadap orang tua penggugat.
Baca Juga:
Ngaku Butuh Uang, Aktor Sinetron Ini Nekat Peras Pacar Pria: ‘Saya Menyesal’
Kemudian, mertua penggugat melarang penggugat mengikuti tonggo raja persiapan pesta adek penggugat.
"Mertua klien saya bilang, kalau tidak pergi kesana memangnya tidak jadikah pestanya? Akhirnya klien saya pun tidak pergi ke acara itu, demi menjaga perasaan istrinya dan mertuanya itu," sebut Iskandar.
Orang tua penggugat pun menjadi kecewa karena ketidakhadiran penggugat. Semua keluarga hadir kecuali penggugat, padahal rumah penggugat dengan tempat acara tidak jauh, sekitar 6 rumah saja.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Menjelang pesta, orangtua penggugat datang ke rumah penggugat, menyampaikan agar penggugat hadir di pesta adiknya.
Namun, mertua penggugat langsung menjawab tidak bisa ke pesta itu. Alasannya, istri penggugat belum penuh 40 hari pasca melahirkan.
Hubungan tergugat dengan penggugat pun mulai kurang harmonis, demikian juga antara orang tua pengugat dengan mertua penggugat, dan karena penggugat selalu membela tergugat dan mertua penggugat akhirnya penggugat menjadi bergesekan dengan orang tua penggugat.